Renungan Harian: Kasih setia Allah

 Senin 19 Agustus 2024. Renungan Harian: Kasih setia Allah (Mazmur 52:8).

Renungkan sejenak mengenai kasih setia Allah yang tidak pernah terlambat dan tidak pernah berakhir di dalam kehidupan kita sampai hari ini. Dengan sentuhan yang lembut, penuh kasih sayang, Ia menyembuhkan yang hancur hatinya, dan membalut luka mereka. 

Ia bermurah hati dalam mengerjakan rahmat-Nya, seperti halnya Ia bermurah hati dalam perkara rahmat-Nya. Kasih setia dan Rahmat-Nya sunggung agung dan sangat mulia, tidak ada Allah yang seperti Dia. 


Tidak ada yang kecil dan mustahil dihadapan Allah. Kasih dan rahmat-Nya seperti diri-Nya sendiri yaitu tak terbatas. Engkau tidak dapat mengukurnya. 

Rahmat-Nya begitu besar sehingga memaafkan baik dosa besar maupun dosa kecil. Dia tetap setia kepada anak-anak-nya dan kemudian memberikan berkat besar dan hak istimewa yang besar, dan mengangkat kita kepada kenikmatan besar di dalam surga yang besar milik Allah yang besar. 

Ini adalah rahmat yang tidak selayaknya diberikan, sebagaimana seharusnya segala rahmat yang asli, sebab rahmat yang layak didapatkan hanyalah istilah yang salah untuk keadilan. Tidak ada hak dari pihak seorang pendosa untuk mendapatkan kebaikan dari Yang Maha Tinggi. 

Kasih setia Allah

Seorang pemberontak dikutuk ke dalam api kekal, karena dia memang pantas sepenuhnya untuk menerima kebinasaan itu. Apabila jika seseorang diluputkan dari murka-Nya, maka kasih yang berdaulat semata itulah yang telah memulainya. 

Tidak ada satu perbuatan baik apa pun yang bisa menyelamatkan manusia dari murka Allah, semua karena anugerah an kasih setia-Nya. 

Beberapa hal memang hebat dan kadang mengagumkan, tetapi hanya sedikit yang memiliki khasiat. Lihatlah kasih setia Allah adalah obat mujarab untuk jiwamu yang terkulai; minyak urapan emas untuk lukamu yang berdarah. 

Kasih setia-Nya seperti perban surgawi untuk tulang-tulangmu yang patah; kereta kuda megah untuk kakimu yang letih; kasih sanubari untuk hatimu yang gemetar. 

Hanya orang yang takut akan Dia yang dapat memahami kasih setia-Nya. "Seluruh bunga di dalam taman Allah berlipat ganda." Tidak ada rahmat tunggal. Engkau mungkin berpikir memiliki rahmat tunggal, tetapi engkau harus menemukannya sebagai satu sekumpulan rahmat. Rahmat-Nya berkelimpahan. 

Jutaan orang telah menerimanya, tetapi rahmat-Nya sama sekali tidak habis; rahmat-Nya tetap segar, penuh, dan gratis seperti biasanya. Rahmat-Nya sungguh sangat terpercaya, Ia tidak akan pernah meninggalkan engkau. 

Jika rahmat adalah kawanmu, rahmat akan bersama engkau dalam pencobaan untuk mencegah engkau menyerah ke dalamnya. Bersama Allah engkau tidak akan tenggelam di dalam masalahmu, karena Dia akan menolong dan mengangkat kamu.

Di dalam kasih setia-Nya, engkau akan mendapatkan kebahagiaan dan keberhasilan. Jika sampai hari ini kamu masih menderita, maka Dia pun tidak pernah meninggalkan kamu, tetapi sedang merencanakan yang terbaik untukmu.


____________________

Renungan pagi ini disadur dan diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url